JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
KALIBRASI TERMOMETER DAN PENENTUAN TITIK LELEH
DISUSUN OLEH:
NAMA: RATNA KARTIKA SARI
NIM: A1C117011
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN 2
I. Judul
Kalibrasi Termometer Dan Penentuan Titik
Leleh
II. Hari, tanggal
Kamis, 28 Februari 2018
III.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum
kali ini yaitu:
1.
Dapat memahami
prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni
2.
Dapat terampil
dalam melakukan kalibrasi termometersebelum digunakan untuk penentuan titik
leleh suatu senyawa murni
3.
Dapat terampil
dalam membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak
murni
4.
Dapat terampil
dalam melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan
sebagai sampel
IV.
Landasan Teori
Bagi
seseorang yang belum terbiasa dengan laboratorium, jika mendengar kata
termometer saya tebak umumya pasti akan membayangkan termometer yang biasa
untuk mengukur panas badan ketika demam. Termometer itu sendiri sebenarnya
merupakan alat pengukur suhu dari suatu objek bisa dalam keadaan cair, padat,
ataupun uap (gas) hal ini dapat disesuaikan dengan termometer jenis apa yang
digunakan.
Termometer
dalam kegiatan lab, sebelum difungsikan untuk mengukur suhu suatu objek harus
diteliti dulu ketepatan pengukurannya atau biasa disebut dengan kalibrasi. Termometer
yang digunakan oleh praktikan di dalam lab haruslah benar-benar akurat dan siap
digunakan, maka dari itu praktikan haru melakukan kalibrasi menggunakan
prosedur yang baku. Selain itu, praktikan juga harus dapat mengidentifikasi
apakah termometer masih layak pakai atau rusak permanen serta haru tau
bagaimana cara merawat dan menyimpan termometer dengan benar (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/)
Dalam
buku penuntun praktikum kimia organik I
(2016), zat yang memiliki molekul-molekul dalam bentuk kisi-kisi yang
teratur dan diikat oleh gaya-gaya gravitasi san elektrotastik merupakan
definisi dari zat padat. Zat tersebut jika dipanaskan akan mengakibatkan energi
kinetik dari molekul-molekul tersebut akan naik, artinya molekul-molekul ini
akan bergerak dan pada akhirnya kan memutuskan ikatan antar molekul dan pada
saat itulah zat padat berubah menjadi caid dan dikatakan meleleh.
Dalam
praktikum kali ini termometer akan digunakan untuk mengukur suhu pada titik
leleh suatu senyawa organik murni. Disebutkan oleh Arna (2013) bahwa titik leleh dapat didefinisikan sebagai
temperatur saat zat padat menjadi cair pada tekanan 1 atm. Namun tekanan
tidaklah begitu berpengaruh terhadap titik leleh selagi selisih antara tekanan
dengan tekanan normal tidak terlalu besar. Untuk penentuan senyawa organik
biasanya cukup mudah untuk diamati karena temperatur mulainya pelelehan terjadi
hampir sama dengan temperatur saat semua zat meleleh. Dan untuk senyawa murni
dengan yang tidak murni, ketika senyawa yg digunakan bukan zat padat murni,
maka akan ada penyimpanagn berupa penurunan titik leleh atau penurunan rentang
titik leleh. Rentang titik leleh suatu senyawa murni tidak lebih dari 3 derajat
celcius.
Jarak
lebur zat atau rentang titik leleh merupakan rentang antara suhu awal dicatat
saat zat padat mulai menciut atau membentuk tetesan pada dinding pipa kapiler,
suhu akhir dicatat pada saat zat padat seluruhnya berubah menjadi cair atau
menghilangnya fase padat (Dirjen POM, 1979)
Dalam
jurnal lesbani (2013), rendemen dari
reaksi arilasi 4-iodida anisol dengan t-butil germanium yakni tris(4-metoksifenil)t-butil
germanium setelah proses pemisahan kromatografi kolom didapatkan senyawa
tersebut berupa padatan putih, dan ketika diuji titik lelehnya menggunakan MPA
diadapatkan rentang titik leleh 113,5 °C – 114,5°C. Perbedaan rentang titik
leleh yang tidak terlalu besar ini mengindikasikan kemurnian senyawa.
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
Adapun alat yang
digunakan dalam praktikum kali ini antara lain:
·
Labu erlenmeyer
250 ml
·
Gabus
·
Termometer
·
Pipa gelas
kapiler
·
Kaki tiga
·
Bunsen
·
Kawat kasa
·
Benang
·
Stick yang
berlubang tengahnya
·
MPA (Melting Point Appartus)
5.2 Bahan
Adapun bahan yang diperlukan dalam praktikum kali
ini antara lain:
·
Es batu
·
Air
·
Naftalen
·
Glukosa
·
Asam benzoat
·
Alpha-naftol
·
Maltosa
VI.
Prosedur Kerja
6.1 Kalibrasi termometer
Ø Dibuat campuran bubuk es dan air hingga 2/5 bagian
volujmenya terisi
Ø Dimasukkan termometer hingga menyentuh campuran
Ø Disumbat mulut labu menggunakan gabus
Ø Dicatat batas bawah skala termometer diangkat
termometer dan diulangi prosedur sekali lagi
Ø diisi dengan aquades 2/5 dari labu erlenmeyer
Ø Dimasukkan termometer hinggs tept 1 cm di atas
permukan air
Ø Disumbat mulut labu menggunakan gabus
Ø Dilakukan pemanasan hingga air mendidih
Ø Dicatat suhu saat ait mulai mendidih dan suhu mulai
konstan
ØDiulangi prosedur sekali lagi
6.2 Penentuan Titik Leleh
Ø Dibakar ujungnya hingga tertutup
Ø Dimasukkan sampel zat murni atau campuran dari ujung
lainnya
Ø Dipadatkan dengan bantuan stick yang berlubang
hingga sampel tingginya tidak lebih dari 2 mm
Ø Diikatkan dengan termometer menggunakan benang
Ø Diisi air atau minyak 2/3 dari volumenya
Ø Dimasukkan pipa gelas kapiler yang sudah terikat
dengan termometer tadi
Ø Disumbat menggunakan gabus
Ø Dipanaskan perlahan dan dicatatat suhu saat tepat
zat meleleh
Ø Diulangi sebanyak 2 kali untuk tiap sampel
6.3 demonstrasi
Titik Leleh dengan MPA (Melting Point
Appartus)
Ø Dimasukkan 2 pipa gelas kapiler kosong (blanko) ke 2
lubang yang lain
Ø Dihubungkan dengan tombol listrik untuk di-on-kan
Ø Diatur suhu dengan tombol agar naik secara perlahan
secara konstan
Ø Diamati variabel suhu dari lubang kecil yang ada
pada sisi bagian depan alat tersebut
untuk lebih memahami tentang penentuan titik leleh silahkan tonton video berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=VpJULQICiGM
sudah disimak kan videonya? bisa dong jawab beberapa pertanyaan dibawah ini:
1. Mengapa termometer harus dikalibrasi terlebih dahulu?
2. Apa saja cara yang dapat digunakan untuk mengecek seberapa akurat sebuah termometer?
3. Hal penting apa yang harus dilakukan setelah menggunakan termometer?
Niken Ayu Hestiantari (033) saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3 hal yang penting setelah menggunakan termometer yakni membersihkannya dengan air biasa lalu disimpan dengan baik agar termometer tetap dapat digunakan dan tidak terjadi kerusakan
BalasHapusSaya seprida anjelina (A1C117051) ingin mencoba menjawab nomor 2. Yang dapat digunakan untuk mengecek keakuratan termometer yaitu dengan es yang suhunya 0 derajat celsius dan juga air yg mendidih yang suhunya 100 derajat celsius.
BalasHapussaya Tria Pradina Loke dengan nim 075 ingin menjawab pertanyaan no.1. menururt saya Termometer harus dikalibrasi terlebih dahulu karena agar termometer tersebut dapat berfungsi secara akurat, serta kalibrasi dapat mengurangi kesalahan yang terjadi pada saat menggunakannya
BalasHapus